Senin, 07 November 2011

PUBER oh PUBER

"Kata orang aku masih kecil, tapi aku sudah besar, aku sudah tahu mana yang benar dan mana yang salah. Semua orang sok tahu tentang perasaan ku". Kira-kira begitu uneg-uneg remaja tanggung, usia-usia puber.. mereka selalu merasa bahwa dunia ini memusuhi mereka, seolah-olah seluruh dunia menatap setiap gerak geriknya.. Dulu aku juga pernah merasakan puber seperti kamu-kamu semua, apapun yang sudah pernah kalian lakukan aku pernah melakukan nya.. setiap kebohongan yang kau lakukan aku sudah pernah mengucapkan nya.. waktu itu adalah waktu pencarian jati diri, proses pencarian teman, seleksi demi seleksi, intip demi intip. saat itu punya teman dari grup populer di sekolah jadi hal luar biasa dan membanggakan, ngobrol apa saja yang di anggap keren waktu itu, saling pamer pacar, bolos mata pelajaran sampe bolos sekolah. semua sih waktu itu terasa menyenangkan happy banget.. perasaan hati yang menganggap dunia memusuhi pun lenyap, seolah tidak ingin pulang kerumah.. waktu terasa cepat ketika bersama teman-teman dan harus lesu menuju jalan pulang.

Di kamar, tempat paling damai di rumah.. kamar kecil saja dengan lampu pijar seadaanya sambil menatap langit-langit kamar yang penuh debu mengingat lagi apa yang dialami diluar tadi..Berbicara dengan tembok ... tertawa kecil bahkan senyum sendiri Yah.., semua terasa indah dan malam terasa sangat lama, bahkan tidur pun hanya membuat capek. tidak sabar rasa nya ingin keluar lagi.

Sekarang, aku harus kembali berbicara dengan tembok-tembok dirumahku, aku dihadapkan dengan masalah remaja, adik ku sendiri. Kadang aku mengerti apa yang dia rasakan, kadang aku paham kenapa dia begitu, tapi dilubuk hati paling dalamku berkata itu tidak benar, apakah adikku akan sekuat aku? apakah dia bisa memerankan peran nya dengan baik, sebaik aku?. Aku tahu kapan dia berbohong.. aku pernah melakukannya.. aku tahu kapan dia harus berusaha membela dirinya.. aku pernah melakukannya.. aku tahu kapan dia merasa terpojok dan menjawab semua pertanyaan sekedarnya.. apa yang lewat di otaknya.. aku pun pernah melakukannya.. Segala macam hukuman orang tua.. segala macam ancaman orang tuaku... aku pernah merasakan.. tapi apakah adik ku harus seperti itu..?? TIDAK.....!

Aku hanya berharap adikku melewati masa pubernya dengan sesuatu yang indah..Dia bukan anak nakal... dia anak yang baik.. hanya saja gejolak muda nya memaksa dia jadi pemberontak.. Aku sayang kamu,dek..

Tidak ada komentar: